INFORMASI :

SELAMAT DATANG ---------------- DI WEBSITE RESMI KAMI ------------- DESA SEMBIRKADIPATEN KECAMATAN PREMBUN KEBUMEN

Data Pantauan Corona Desa

Loading..

Arsip Berita

TRADISI PUNGGAHAN YANG ADA DI SETIAP MENJELANG RAMADHAN

TRADISI PUNGGAHAN YANG ADA DI SETIAP MENJELANG RAMADHAN

Keraganam adat dan budaya di Indonesia merupakan ciri khas tersendiri bagi bangsa yang sejatinya terdiri dari macam-macam suku, adat istiadat dan budaya. Salah satunya yaitu puggahan. punggahan adalah salah satu tradisi yang terdapat didaerah Jawa, tetapi cara memperingatinya cukup berbeda-beda. Tradisi punggahan ini sudah ada sejak dulu, tidak jelas dari sumbernya tradisi ini apakah asli dari Islam atau ajaran Hindu yang diaplikasikan pada Islam oleh Wali agar orang-orang mau masuk ke Islam. Biasanya tradisi ini dilakukan menjelang bulan ramadhan tiba. Di desa saya biasanya dimulai pada tanggal 21 jawa.

Punggahan itu sendiri berasal dari kata Munggah (bahasa Jawa) yang berarti naik. Maksudnya bahwa, masuknya bulan Ramadhan perlu disambut dengan iman yang harus lebih ditingkatkan lagi. Punggahan ini bertujuan untuk mengingatkan para umat muslim bahwa Ramadhan akan gera tiba, dan juga untuk mengirim doa pada orang-orang yang telah meninggal dunia. 

Pungahan ini biasanya dilakukan dirumah dengan mengundang tetangga sekitar dan kyai untuk memimpin pembacaan tahlil dan doa, atau bisa juga diadakan di masjid atau mushola-mushola yang ada. Biasanya jika punggahan itu dilakukan dirumah hidangan yang harus ada adalah nasi kluban, bubur nasi, dan menu wajib pada tumpeng yang harus ada yaitu apem, pasung, gedang (pisang) dan ketan. Sedangan jika dimasjid atau mushola hanya membawa empat menu wajib tersebut.

Empat menu wajib yang harus ada pada saat punggahan tersebut mempunyai arti tersendiri. Oleh sunan kalijaga kemudian ditafsirkan secara Lughowi:

  • Ketan adalah kata yang berasal dari melayu, kemudin ditafsirkan oleh sunan kali jaga dengan kata “Khotho-an”yang berarti kesalahan.
  • Apem ditafsirkan dengan lafdz “Afwan” yang berarti maaf. Selain bertaubat pada Allah, sebagai manusia haruslah saling memafkaan.
  • Gedang (pisang) ini dalam bahasa arab yaitu “Ghodaan”yang mempunyai arti esok hari atau waktu mendatang.
  • Pasung ditafsirkan dengan lafadz “Fashoum”yang mempunyai arti maka berpuasalah, setelah bertaubat dan minta maaf demi menyempurnakan keduanya. Dengan adanya makna dari empat menu wajib tesebut, maka sebagai orang islam kita harus melakukannya karena itu demi kebaikan diri kita sendiri.

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter

Data Desa

Statistik Pengunjung

Polling 1

Polling 2